Jakarta, KompasOtomotif – Meski jelas-jelas melanggar peraturan dan menambah potensi kecelakaan di jalan, fenomena pengemudi usia anak sekolah tanpa SIM seperti mendapatkan “izin” dari sejumlah pihak.
Ada dua latar belakang yang dianggap paling mendukung, yakni keluarga dan pihak sekolah. Selain itu, arus gaya hidup yang menyelimuti pergaulan anak sekolah pada zaman sekarang juga dianggap pendukung “invasi” mereka ke jalanan.
Menurut Agatha Novi Ardhiati, MPsi, Psychological Measurement Department dari Universitas Atmajaya, kontrol utama ada di tangan orang tua sebagai lingkungan terdekat anak. Sayangnya, karena perkembangan teknologi, sikap individualistis semakin kentara.
Dijelaskan, batas kedekatan antar-anggota keluarga sekarang bisa dikatakan terganti oleh teknologi. Misalnya, setiap anggota keluarga sekarang memiliki ponsel masing-masing, jadi komunikasi yang biasanya bertatap muka bisa lebih ringkas sebatas pesan singkat. Ini yang menyebabkan kontrol orang tua melemah.
Termasuk soal kendaraan, bahkan belum sampai usia batas pembuatan SIM anak sudah diberikan sepeda motor sebagai hadiah. Alasannya bisa macam-macam, mulai dari prestasi, pengganti naik angkutan umum, hingga hadiah ulang tahun.
“Pembelaannya kadang-kadang karena orangtua sayang kepada anaknya. Tapi sebenarnya kalau sayang sama anak ya jangan dikasih (menyetir sendiri). Paling utama tentu kontrol orang tua,” kata Agatha selepas memberikan materi keselamatan berkendara di SMAN 54 Jakarta Timur, Selasa (16/12/2014).
Sekolah
Pihak sekolah selalu menolak pernyataan institusi pendidikan mendukung siswa membawa kendaraan sendiri ke sekolah. Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa di berbagai sekolah tersedia lahan parkir mobil dan sepeda motor yang bisa digunakan siswa.
Kepala Sekolah SMAN 54 Sunaryanto memaparkan, siswa didiknya termasuk anggota keluarga ekonomi menengah ke atas. Dia mengakui ada beberapa siswa yang membawa kendaraan sendiri ke sekolah. Meski begitu, tidak ada pendataan tentang kepemilikan SIM.
"Sekolah hanya memperbolehkan bawa mobil atau motor asal punya SIM. Karena kita bukan petugas kepolisian, jadi tidak bisa memberikan tindakan seperti kepolisian. Akan tetapi, kami pernah bersama kepolisian secara personal membahas soal aturan berkendara, dan ini bukan secara hukum, tapi personal," jelas Sunaryanto.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Orang Tua Jadi Penyebab Banyak Siswa "Nyetir" ke Sekolah di blog Beatles Ringtone Tto jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.